Hukum nun Mati dan Tanwin

Ilmu Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang kaidah dan tata cara membaca Al Quran dengan baik dan benar. Tujuan Mempelajari Ilmu tajwid agar senantiasa memelihara dan menjaga bacaan-bacaan Al Quran dari kekeliruan, kesalahan dan perubahan. Disamping itu juga agar senantiasa memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca Makhorijul huruf maupun Panjang-pendeknya (Mad). Sedangkan Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid Bagi ummat islam adalah fardhu kifayah , ada pun membaca Al Quran dengan baik dan benar (sesuai dengan kaidah ilmu tajwid) hukumnya adalah fardhu ‘ain.
Oleh Sebab itu penulis akan mencoba mengutip Kitab "تُحفَـة الأَطْفَال " (Tuhfatul Athfal)
karya Syeikh Sulaiman Al Jamzuri. 
Kitab ini menjelaskan tentang ilmu tajwid dengan Nadzhom-nadzom yang tersusun sangat apik dan indah, mari kita simak ;
Ilmu Tajwid
lesprivat99.com

المقدمة 

  يَقُــولُ رَاجِـي رَحمةِ الْغَـفُـورِ دَوْمَـاً سُلَـيْمَانُ هُـوَ الْجَمـْزُورِى ١
.
1. Berkata seorang yang mengharap rahmat dari Sang Maha Pengampun selalu,yang bernama Sulaiman dia seorang dari Jamzuri.
   Pengarang kitab ini memulai kitabnya dengan memperkenalkan diri beliau yang bernama Sulaiman. Nama lengkap beliau adalah Syeikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al-Jamzuriy. Jamzur adalah nama tempat kelahiran beliau, sebuah kampung di kota Thanta, Mesir. Beliau dilahirkan di bulan Rabi'ul awal, sekita tahun 1160 H.
  الْحَمْــدُ لِلَّــهِ مُصَـلّـِياً عَـلـى   مُـحَمَـــدٍ وآلِــهِ وَمَـنْ تَـلاَ  ٢
2. Segala puji hanyabagi Allah, danSholawat atas Muhammad dan keluarganya, serta orang-orang yang mengikutinya. Segala puji hanya bagi Allah SWT atas semua nikmat-nikmat-Nya, dan sholawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah diturunkan kepadanya al-Qur'an, dan juga kepada keluarga, para shahabat yang telah menjaga al-Quran hingga sampai kepada kita tanpa penambahan maupun pengurangan sedikitpun. Sholawat dan salam semoga juga terlimpah kepada orang-orang yang membaca al-Qur'an, yang mempelajarinya, dan yang mengajarkannya.

  وَبَعْـدُ هـذَا النَّـظْـمُ لِلْـمُرِيــدِ   فــي النُـونِ والتَّـنْوِينِ وَالْمُدُودِ  ٣ 

3Dan selanjutnya, nadzom (syair) ini adalahbagi orang yang menginginkan pembahasan mengenainun, tanwin, dan berbagai mad. Kitab nadzom ini hanya akan membahas tentang hukum-hukum nun mati dan tanwin, serta hukum-hukum mad saja, sedangkan pembahasan tentang makhroj huruf, sifat huruf dan lainnya dapat ditemukan dalam kitab yang lainnya

  سَــمَّيتُــهُ بِتُحفَـة الأَطْفَالِ   عَـنْ شَيْـخِنَا الْمِيـهِىِّ ذِي الْكَمالِ ٤ 

4. Aku menamainya dengan Tuhfat al-Athfaal (hadiah pemberian bagi anak-anak), dari guru kami Al-Mihiy yang memiliki kesempurnaan ilmu. Pengarang kitab ini menamai kitab nadzom ini dengan nama تُحفَـة الأَطْفَالِ, yang berarti hadiah bagi anak-anak. Dan beliau juga menyebutkan bahwa ilmu ini beliau pelajari dari gurunya yang luas ilmunya yaitu Syaikh Nuruddin al-Mihiy rahimahullah.

  أَرْجُــو بِـه أَنْ يَنْـفَعَ الطُّـلاَّبَـا   وَالأَجْــرَ وَالْقَـبُـولَ وَالثَّـوَابـا ٥ 

5. Aku mengharap dengan adanya kitab ini memberikan manfaat bagi para pelajar, dan aku berharap balasan dari Allah, dan diterima sebagai amal jariyah oleh Allah, dan mendapatkan pahala dari Allah, 

 النون الساكنة والتنوين
  لِلـنُّــونِ إِنْ تَسْـكُنْ وَلِلتّـَنْوِينِ   أَرْبَـعُ أَحْكَـامٍ فَخُـذْ تَبْـيِـيـنِـي ٦   

6. Bagi nun ketika sukun (nun mati) dan tanwin, berlaku empat hukum, maka ambillah perhatikanlah penjelasanku.

   فَـالأَوَّلُ الإظْـهَارُ قَـبْـلَ أَحْـرُفِ   لِلْحَـلْـقِ سِـتٍ رُتِّبَتْ فَلـتَـعْرِفِ ٧ 
1. IDZHAR
7.  Adapun yang pertama adalah idzhar yaitu apabila ada nun mati atau tanwin berada sebelum huruf halqi (tenggorokan) yaitu huruf-huruf yang makhrojnya ada di tenggorokan yang berjumlah enam yang disusun tertib urutannya pada nadzom berikutnya, maka ketahuilah dan hafalkanlah

Idzhar (الإظْـهَارُ) secara bahasa berarti jelas, dengan demikian maka harus membaca dengan jelas tanpa ada dengung (ghunnah), sedangkan secara bahasa idzhar berarti mengeluarkan/menyuarakan huruf dari makhrojnya dengan tanpa ghunnah/dengung.

  هَمْـزٌ فَـهَـاءٌ ثُـمَّ عَـيْـنٌ حَـاءُ   مُـهْمَلَـتَانِ ثُــمَّ غَيْـنٌ خَــاءُ ٨ 
 Huruf-huruf idzhar atau huruf halqi yang enam tersebut adalah ; 
1. hamzah (أ), kemudian 
2. Ha'(ه), yang memiliki makhroj pangkal tenggorokan lalu 
3. ain (ع), 
4. ha' (ح) tanpa titik yang memiliki makhroj tengah tenggorokan, kemudianhuruf halqi selanjutnya adalah 
5. ghoin (غ) dan 
6. kho' (خ) yang memiliki makhroj di ujung tenggorokan. 

 Oleh karena itulah, idzhar ini sering disebut dengan idzhar halqi

Contoh-contoh bacaan idzhar dalam al-Qur'an:  
  •  (al-an'am:26) يَنْأَوْنَ
dibaca dengan idzhar karena ada nun mati/nun sakinah bertemu hamzah dalam satu kalimat ;
  • (an-nisa':55); مَنْ اۤمَنَ
dibaca dengan idzhar karena ada nun mati bertemu hamzah dalam dua kalimat. ،
  • (al-baqarah:285);    كُلٌّ آمَنَ
 dibaca dengan idzhar karena ada tanwin bertemu hamzah, dalam dua kalimat ، 
  • (at-taubah:109), جُرُفٍ هَارٍ
 dibaca dengan idzhar karena terdapat tanwin bertemu Ha' ، 
  • (al-fatihah:7);  أَنْعَمْتَ
 dibaca dengan idzhar karena  terdapat nun mati bertemu 'ain ، 
  • (al-furqan:23, yunus:61),  مِنْ عَمَلٍ
 dibaca dengan idzhar karena terdapat nun mati bertemu 'ain ،
  • (al-a'raf:105),  حَقِيْقٌ على

 dibaca dengan idzhar karena terdapat tanwin bertemu 'ain 
  • (ash-shaafaat:95, asy-syu'ara:149, al-a'raf:74), تَنْحِتُوْنَ 
  dibaca dengan idzhar karena terdapat nun mati bertemu ha' ،
  •  (fushshilat:42);  مِنْ حَكيم ,
dibaca dengan idzhar karena terdapat nun mati bertemu ha' ، 
  • (al-hujurat:8, dsb) عَلِيْمٌ حكيم
dibaca dengan idzhar karena terdapat tanwin bertemu ha'dalam dua kalimat ، 
  • (al-isra':51),  فَسَيُنْغِضُونَ 
dibaca dengan idzhar karena  terdapat nun mati bertemu ghoin. 
  • (al-isra':43, al-hijr:47);  مِنْ غِلٍّ 
dibaca dengan idzhar karena  terdapat nun mati bertemu ghoin, 
  •  (al-isra:44, faathir:41) حَلِيمًا غَفُورًا
dibaca dengan idzhar karena  terdapat tanwin bertemu ghoin
  • (al-maidah:3) وَالْمُنْخَنِقَةُ ,
dibaca dengan idzhar karena terdapat nun mati bertemu kho' ،
  • (ali-imran:115 dsb)  منْ خَيْرٍ ,
dibaca dengan idzhar karena  terdapat nun mati bertemu kho' ،
  • (al-ahzab:34, al-hajj:63, luqman:16) لَطِيْفٌ خَبير
dibaca dengan idzhar karena terdapat tanwin bertemu kho' .

  والـثّـَانـي إِدْغَـامٌ بِسـتَّةٍ أَتَـتْ  فِـي يَـرْمَـلُـونَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتْ٩ 
2. IDGHOM
9. Dan adapun hukum nun mati dan tanwin yang kedua adalah idghom dengan enam huruf yang akan datang kemudian, yang terkumpul dalam kata :يَـرْمَـلُـونَ yaitu huruf ya'(ي), ro'(ر), mim (م), lam (ل), waw (و), dan nun (ن), telah kusampaikan disisimu dengan sebenarnya.

Idghom secara lughowi/bahasa berarti masuk atau memasukkan. Sedangkan secara istilah, berarti memasukkan atau meleburkan huruf pertama (nun mati/tanwin) kepada huruf kedua (huruf idghom), sehingga seakan menjadi satu huruf yang di tasydid dari huruf jenis kedua.
 
 لَـكِنَّهَا قِسْـمَانِ قِسْــمٌ يُـدْغَـمَا   فِـيهِ بِـغُـنّـَةٍ بِيَـنْـمُو عُلِـمَـا١٠
  10. Akan tetapi ketahuilah bahwa idhghom itu (atau himpunan huruf-huruf idghom tersebut) ada dua jenis; 
  • 1. Jenis pertama adalah idghom dengan disertai dengung (ghunnah) yaitu apabila nun mati atau tanwin bertemu denganhuruf yang terkumpul dalam kata يَـنْـمُو yaitu apabila bertemu dengan salah satu huruf ya', nun, mim atau wawu, diketahui bahwa hukum bacaan tersebut adalah idghom bighunnah (dengan berdengung). Dengan syarat, nun mati dan huruf idghom bighunnah tersebut tidak berada dalam satu kata. Contoh: - مَنْ يَقُولُ (al-baqarah:8), nun mati bertemu dengan ya', tidak dalam satu kata. Nun mati berada pada akhir kata مَنْ dan ya'berada di awal kata يَقُولُ. Kata tersebut dapat diterjemahkan menjadi, orang (yang) berkata.   - وَ بَرْقٌ يَجْعَلُونَ(al-baqarah:19), tanwin bertemu dengan ya', tidak dalam satu kata. - مِنْ النُّورِكُمْ (al-hadid:13), nun mati bertemu dengan nun, tidak dalam satu kata. - حِطَّةٌ نَغْفِرْ (al-baqarah: 58), tanwin bertemu dengan nun, tidak dalam satu kata. - مِنْ مَّالٍ (al-mu'minun:55), terdapat nun mati bertemu dengan mim, tidak dalam satu kata. - مَثَلًا مَّا (al-baqarah:26), terdapat tanwin bertemu dengan mim, tidak dalam satu kata. - مِن وَّالٍ (ar-ra'd:11), terdapat nun mati bertemu dengan wawu/waw - غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ (al-baqarah:7), terdapat tanwin bertemu dengan wawu. 
إِلاَّ إِذَا كَـانَـا بِـكــِلْمَـةٍ فَــلاَ تُـدْغِـمْ كَدُنْـيَا ثُمَّ صِـنْوَانٍ تَـلاَ ١١

 11. Kecuali apabila keberadaan huruf-huruf tersebut dalam satu kata, maka tidak diidghomkan, seperti دُنْـيَا dimana nun mati dan ya'bertemu dalam satu kata, kemudian contoh lainya adalah صِـنْوَانٍ bacalah dengan tanpa idghom, tanpa dengung. 

Syarat dibaca idghom bighunnah/dengan berdengung adalah jika nun mati dan tanwin tersebut tidak berada dalam satu kata, dan jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idghom yang terkumpul dalam kata يَـنْـمُو maka dibaca idzhar, yaitu membaca nun dengan jelas, tanpa berdengung. Terdapat empat kata (dan banyak tempat) dalam al-Qur'an untuk kasus ini, yaitu:
 1. الدُّنْيَا, misalnya pada surah Al-a'la:16, dimana nun mati bertemu dengan ya' dalam satu kata, nun mati dibaca dengan jelas/idzhar.
 2. بُنْيَان, misalnya pada surah Shaf:11, dibaca dengan tanpa idghom maupun ghunnah.
 3. قِنْوَانٌ  (al-an'am:99), nun mati bertemu dengan wawu dalam satu kata.
 4. صِنْوَان (ar-ra'd:4), nun mati bertemu dengan wawu dalam satu kata.

 وَالثَّـانـي إِدْغَــامٌ بِغَيْــرِ غُـنَّةْ    فـي الـلاَّمِ وَالـرَّا ثُـمَّ كَـرّرَنَّـهْ   ١٢ 
  • 12. Dan adapun jenis yang kedua dari idghom (atau pembagian kedua dari huruf-huruf idghom) adalah yang dibaca idghom dengan tanpa berdengung (idghom bilaa ghunnah) yaitu apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra- maka selanjutnya bacalah dengan takrir (bergetar) untuk ra'. Contoh: - مِنْ لَّدُنْهُ (an-nisaa':40, al-kahfi:2), nun mati bertemu dengan lam - هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (al-baqarah:2), tanwin bertemu dengan lam - مِنْ رَبِّهِمْ (misalnya pada surah luqman:5), nun mati bertemu dengan ra' - ثَمَرَةٍ رِزْقًا (al-baqarah:25), tanwin bertemu dengan ra'
   وَّالثَـالـثُ الإِقْـلاَبُ عِنْـدَ الْبَـاءِ  مِيــماً بِغُـنَــةٍ مَـعَ الإِخْـفَـاءِ ١٣ 
3. IQLAB
13. Dan hukum nun mati dan tanwin yang ketiga adalah iqlab, yaitu ketika bertemu ba' maka cara membacanya berubah menjadi mim dengan mendengung serta dibaca dengan samar. Iqlab secara bahasa berarti mengubah sesuatu, atau membalik (قلب). Sedangkan secara istilah, iqlab adalah merubah/membalik bunyi nun mati dan tanwin menjadi bunyi mim ringan/mukhofah.

  Huruf iqlab hanya satu yaitu ba' (ب). contoh kata: - أَنْبِئْهُمْ (al-baqarah:33), nun mati bertemu dengan ba' - أَنْ بُورِكَ(an-Naml:8) - سَمِيعٌ بَصِيرٌ (misalnya pada surah luqman:8)


   وَالرَّابِـعُ الإِخْـفَاءُ عِنْـدَ الْفاضِـلِ   مِـنَ الحُـرُوفِ وَاجِـبٌ لِلْفَاضِـلِ ١٤ 
4. IKHFA'
14. Dan hukum nun mati dan tanwin yang keempat adalah ikhfa yaitu ketika bertemu dengan sisa huruf dari huruf hijai'yah yang bukan tiga hukum terdahulu, dari huruf-huruf hijaiyah wajib mengikuti hukum-hukum bacaannya menurut yang utama (ahli qiraat). Ikhfa'secara bahasa berarti menyamarkan (الستر). Secara istilah, ikhfa berarti menyamarkan bunyi nun mati atau tanwin, dan membacanya dengan suara/cara membaca di antara idzhar dan idghom, secara berdengung; yang dilakukan ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu daru huruf ikhfa yang berjumlah 15 yang disebutkan kemudian:
  فـي خَمْسَـةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ رَمْزُهَا فِـي كِلْمِ هذَا البَيْتِ قَـدْ ضَمَّنـْتُـهَا  ١٥ 

15.Yaitu di dalam lima setelah sepuluh (dalam lima belas) huruf tersusun pada awal kata (huruf awal)dalam kalimat bait syair yang sungguh telah kukumpulkan:

  صِفْ ذَا ثَـنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سمَادُمْ طَيّـَباً زِدْ فِي تُـقَىً ضَعْ ظَالِـمَا  ١٦ 

16. Bait tersebut adalah:

 صِفْ ذَا ثَـنَا كَمْ جَادَ شَخْصٌ قَدْ سمَا دُمْ طَيّـَباً زِدْ فِي تُـقَىً ضَعْ ظَالِـمَا
yaitu yang termasuk huruf ikhfa'adalah ص، ذ، ث، ك، ج، ش، ق، س، د، ط، ز، ف، ت،
 ض، ظ
 contoh: - مَنْصُورًا (a-isra':33) - مُنذِرٌ (ar-ra'd:7) - مَنثُورًا (al-furqan:23) - مِنكُمْ (misalnya pada al-baqarah:65) - أَنجَيْنَاكُمْ(al-a'raf:141) - الْمُنشِئُونَ(al-waqi'ah:72) - يَنقَلِبُ (al-baqarah:143) - مِنسَأَتَهُ (Saba':14) - أَندَادًا (al-baqarah:22) - يَنطِقُونَ (al-anbiya:23) - أَنزَلْنَاهُ (al-an'am:92) - انفِرُوا (an-Nisa':71) - مُنتَهُونَ (al-maidah:91) - مَنضُودٍ (Hud:82) - انظُرُوا(al-an'am:11)

 الميم والنون المشددتين
 وَسَــمِّ كُـلاً حَـرْفَ غُـنَّةٍ بَـدَا وَغُـنَّ مِيـماً ثُـمَّ نُونـاً شُــدِّدَ ١٧ 
17. Dan bacalah dengan ghunnah/berdengung, yaitu mim dan juga nun tasydid, dan sebutlah setiap huruf tersebut yaitu mim (tasydid) dan nun (tasydid) dengan huruf ghunnah yang telah tampak jelas. Wajib untuk membaca ghunnah/mendengung dengan jelas, yaitu terhadap nun tasydid atau mim tasydid. Contoh: مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ, dibaca ghunnah nun tasydid, dan ثُمَّ dibaca ghunnah pada mim tasydid.
Keyword :yang, dan, dengan, nabi, Rasul, dalam, ini, di, nun, adalah, dari, allah, itu, yusuf, mati, kiamat, dosa, surga, neraka, , azab, siksa, Jin, malaikat, manusia, syetan, bertemu, karena, untuk, zulaikha, shalat, puasa, zakat, haji, tidak, pada, Kisah nabi adam, kisah nabi idris, kisah nabi nuh, kisah nabi musa, kisah nabi ibrahim,berita unik, nun mati bertemu, dengan idzhar karena, dibaca dengan idzhar, idzhar karena terdapat, nabi ayyub as, dalam satu kata, nun mati dan, terdapat nun mati, mati bertemu dengan, tanwin bertemu dengan, karena terdapat nun, mati dan tanwin, terdapat tanwin bertemu, kepada allah swt, nun mati atau, mati atau tanwin, tidak dalam satu, para pemuka agama, karena terdapat tanwin, pemuka agama yahudi, kisah para nabi, kisah, para rasul, mukjizat nabi,

0 Response to "Hukum nun Mati dan Tanwin"

Posting Komentar